15 July 2014

CoretanKu : Nyanyian anak penyandang disabilitas yang mengharukan

Senja ini, aku letih menahan himpitan organ-organ perut yang mulai berteriak menyuarakan keasaman disekitarnya, perih aku perih aku perih mungkin seperti itu bila mereka bisa bersuara selayaknya manusia seutuhnya, tapi itu adalah bagian dari organ tubuhku dan imaginasiku.
Tepatnya kurang 5 menit lagi suara adzan magrib di sekitar tempat tinggalku dikumandangkan dan itu bertanda waktunya untuk segera begegas membatalkan puasaku. Iya,  aku berpuasa ! tapi bukan ini tujuanku. Ini adalah sebagian caraku untuk membagikan ceritaku dikala aku sedang sendiri, bukan untuk menempuh jalan riya' dan hanya sebatas goresan kata, InsyaAllah..
Jantungku masih berdegup kencang, kepala sesekali terasa berputar-putar geliyengan sembari menunggu suara adzan magrib berkumandang di senja ini, ku arahkan chanel TV pada stasiun Tv lokal dan disitu ku melihat paduan suara anak-anak entah berantah wajahnya dan yang pasti sudah familiar dengan eksotisme wajah ketimur-timurannya.dan menyuarakan nyanyian "Que sera, sera, What will be, will be" atau dalam terjemahan bahasa Indonesianya adalah "Apapun yang terjadi, terjadilah"   Ooohhh.....
Nyanyian apakah itu ?
Setelah ku perhatikan dengan seksama, detik demi detik aku terhanyut terbawa kedalam nyanyian hasil tulisan Jay Livingston dan Ray Evans tersebut, dan menyuarakan isak dalam batinku.. hhmmmm..
Penggalan video dalam TV sudah berlalu, dan pikiranku masih disibukkan dengan pertanyaan lagu siapakah tersebut.
Dari hasil penelusuranku melalui google, aku menemukan sebuah video yang mempertontonkan barisan paduan suara anak-anak penyandang cacat sedang menyuarakan teriakan suara riangnya persis seperti dalam penggalan video dalam stasiun tv lokal yang sudah berlalu beberapa menit.
Tak sedikitpun terlintas didalam wajah-wajah polos mereka akan keluhan-keluhan-kesah, Mereka adalah Kita, Mereka adalah pantulan Kita dan Kita tak lain adalah nafas sang Esa. Kita dan Mereka adalah sama, janganlah kita terjebak dan terbuai akan yang disebut Keindahan dan Keburukan karena itu adalah ciri khas Dunia dan sementara.
Sembari memutar video online dan membaca lirik yang tersedia
When I was just a little girl,
I asked my mother, "What will I be?
Will I be pretty?
Will I be rich?"
Here's what she said to me:
"Que sera, sera,
Whatever will be, will be;
The future's not ours to see.
Que sera, sera,
What will be, will be."

When I was just a child in school,
I asked my teacher, "What will I try?
Should I paint pictures?
Should I sing songs?"
This was her wise reply:
"Que sera, sera,
Whatever will be, will be;
The future's not ours to see.
Que sera, sera,
What will be, will be."
When I grew up and fell in love,
I asked my sweetheart, "What lies ahead?
Will we have rainbows
Day after day?"
Here's what my sweetheart said:
"Que sera, sera,
Whatever will be, will be;
The future's not ours to see.
Que sera, sera,
What will be, will be."

Now I have children of my own.
They ask their mother, "What will I be?
Will I be handsome?
Will I be rich?"
I tell them tenderly:
"Que sera, sera,
Whatever will be, will be;
The future's not ours to see.
Que sera, sera,
What will be, will be.
Que sera, sera!"
written by Jay Livingston and Ray Evans
Sebagian wajah-wajah personil menyambut nyanyian batinku yang secara tidak sadar ikut bernyanyi bersama mereka, mewakilkan kata demi kata yang tersusun atas lirik tersebut dan mrebes mili nek jero ati ^_^.
Berikut adalah videonya


Kategori yang lain :

No comments:

Post a Comment

 
template minima edited by : ekhan